Setelah sekian lama tidak mengikuti ajang gowes baik di internal Bontang maupun di Samarinda/Balikpapan akhirnya ada juga event Gowes Speaktakuler yg di selenggarakan di Samarinda. Kebetulan lagi ada acara rekreasi kantor di samarin
Selasa, 31 Januari 2012
Gowes Spektakuler Kaltim Post
Setelah sekian lama tidak mengikuti ajang gowes baik di internal Bontang maupun di Samarinda/Balikpapan akhirnya ada juga event Gowes Speaktakuler yg di selenggarakan di Samarinda. Kebetulan lagi ada acara rekreasi kantor di samarin
Minggu, 27 Maret 2011
Jambore Sepeda Nasinal 2011 Le Grandeur Balikpapan
BALIKPAPAN – Sekitar seribu penggemar sepeda gunung meramaikan “Le Grandeur Jambore
Sepeda Nusantara 2011”, Minggu (27/3) kemarin. Kegiatan ini bagian dari perayaan HUT ke 114 Kota Balikpapan. Acara yang dihelat kedua kali ini lebih meriah dari tahun sebelumnya.
Selain rute yang ditempuh lebih ekstrem, antusias peserta dari luar
kota dan kabupaten di Kaltim pun terbilang lebih banyak. Bahkan bikers dari Jakarta, Semarang, Surabaya, Manado, Makassar, dan Palu, ikut bergabung.
Tercatat, sekitar 700 peserta dari luar daerah dan 300 peserta lokal memenuhi garis start di depan Hotel Le Grandeur, Jl Jend Sudirman, Markoni. Bendera start diangkat oleh Pangdam VI/Mulawarman Tan Aspan, bersama Kapolda Kaltim Bambang
Widaryatmo, dan Wakil Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi pada pukul 07.00.
Peserta tua muda, maupun wanita langsung menggenjot sepedanya. Bahkan, beberapa warga asing tampak di antara
peserta.
Jalur yang ditempuh sekira 30 kilometer. Terbagi empat kilometer
ekstrim dan empat kilometer jalan mulus.
Sedangkan selebihnya off-road. Rute utamanya di wilayah Sepinggan, Balikpapan Selatan.Panitia menempatkan 20 titik jaga, baik pos konsumsi dan makanan, serta dilengkapi dengan mobil pickup untuk mengangkut sepeda yang rusak, mobil ambulance lengkap dengan para medis.
Dari penilaian panitia, terpilih 10 bikers tercepat. Di antaranya, dari Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara. Mereka menyelesaikan dalam waktu tak lebih dari dua jam. “Rutenya sungguh menantang. Semi jurang, lumpur, ada semua. Kali ini lebih baik dari sebelumnya. Semoga tahun depan diadakan kembali,” harap peserta dari Sangatta Bikers Club (SBC) Nuky.
Sementara itu, hal senada diakui bikers kota Palu Sulteng, Andi dari tim Bank Indonesia (BI) kota Palu. Menurutnya, kawasan PDAM minim petunjuk arah.“Makanya tadi teman-teman ada yang sempat tersesat. Sampai dua kilometer salah jalur, akhirnya balik lagi,” ucapnya.
Minggu, 20 Februari 2011
Bersepeda ke Candi Tegowangi Pare Kediri


Senin, 07 Februari 2011
Menyusuri Jalur lahar gn Kelud Pare Kediri
Masih ada sisa waktu cuti tahunan, kali ini dilewatkan di Pare Kediri. nggak lupa dengan persiapan sepeda di sana, sebuah Sepeda Cupu Polygon Premier 3 hasil hunting du salah satu situs sepeda yg dijokul dgn harga cukup miring...akhirnya langsung dikirim ke Pare kediri...
Pos perhentian pertama di desa Satak di Warung Pecel plus Jenang, di sini merupakan check point para goweser sebelum melanjutkan perjalanan. Di sini sudah ada pesepeda yg udah datang duluan dengan berbagai usia. Ada lebih dari 20 sepeda sudang ngetem di sini, para pengnggangnya makan pecel. Karena aku udah makan tadi di alun2, akhirnya cuma makan jenang aja di situ. Bagi yang masih kuat dan nggak ada acara lain, gowes dilanjutkan kedaerah atas menuju kawasan hutan di area PTPN yang berupa hutan homogen vegetasi kopi, sengon. Karena penasaran ya udah aku ikut aja gowes ke atas. Pertama melewati ladang petani lombok yang sedang mulai nanam benih, naik dikit tiba di lokasi hutan kopi yang cukup luas dengan kontur jalan berbukit-bukit. Jalur tanjakan akhirnya tiba di area kebun nanas.

Tiba di jalur lahar Gn Kelud sebuah surprise bagi saya, kok bisa sampai jalur lahar ini nggak ada bayangan sepedaan di Pare bisa sampe sini. Mengingat saya bukan orang sini, orang2 di rumah pada heran kok bisa sampai di sana sama siapa? Itulah keunikan pesepeda dimana aja kapan saja, asal pake sepeda tinggal gowes langsung gabung, memang sepeda sarana paling enak untuk mencari sahabat...
Terima kasih banyak buat teman2 pesepeda MTB di Pare yg telah memberikan pengalaman gowes bareng...ternyata jalur di Puncu nggak kalah dahsyat dengan jalur MTB di Kaltim.
Selasa, 16 Maret 2010
La Grandeur Jambore MTB 2010
Rabu, 16 Desember 2009
Angkasa MTB Adventure
Minggu, 13 Desember 2009
SJN-9 Hari ke-5 City Tour Makassar Gowa
Hari kelima Makassar-Gowa
Selesai acara jelajah Sepeda di Toraja malam hari langsung berangkat ke Makassar dengan menggunakan bis, tiba di kawasan benteng Somba Opu Makassar sekitar jam 04.00 wita dan tidur sebentar di kawasan rumah adat Sinjai. Kawasan benteng Somba Opu terdapat berbagai macam replika rumah adat di seluruh kabupaten di Sulsel. Benteng Somba Opu sama kedudukannya dengan benteng Makassar. Keduanya merupakan peninggalan sejarah keperkasaan kerajaan masa lalu di Sulawesi Selatan.

Di Benteng Somba Opu peserta SJN di sambut Kepala Dinas pariwisata Prop Sulsel dan dilepas untuk mengikuti city tour di Makassar dan sekitarnya. Perjalanan menuju ke Museum Bala Lompoa yang merupan bekas istana tua kerajaan Gowa masa lalu yang te;ah direstorasi pada tahun 1980 dan digunakan sebagai museum. Bangunan ini berdiri kokoh di tengah kota Sungguminasa Gowa di sebelah selatan Makassar. Dari Museum perjalanan dilanjutkan ke Pantai Losari dengan melalui jalur dalam kota Makasar yang lumayan ramai, Pantai Losari merupakan pantai di tepi barat kota Makassar tempat bagi warga kota menghabiskan waktu di sore dan malam hari dengan pemandangan matahari tenggelam yang sangat indah. Jarak yang ditempuh sekitar 40 km
dengan start dan finish di kawasan benteng Somba Opu.

Tempat terakhir dalam city tour ini adalah Benteng Rotterdam, merupakan benteng buatan Belanda utnuk mengintai musuh dari laut. Didalam benteng masih banyak terdapat bangunan tua yang masih terawat dengan baik. Di kawasan benteng ini peserta SJN beristirahat dan dilakukan upacara pelepasan peserta dan ramah tamah dengan sejumlah pejabat Dinas Pariwisata propinsi Sulawesi Selatan.
Perjalanan kembali ke kawasan Somba Opu melalui hiruk pikuk kawasan pertokoan di areal dekat pantai losari, melewati kawasan trans studio dan sekitar 1 jam kemudian baru sampai di rumah adat Sinjai di kawasan benteng Somba Opu. Sampai disana mendapat hidangan palabutung seperti bubur dengan pisang.

Setelah itu acara packing disepeda dimulai, dengan sedikit tanaga yang masih tersisa para perserta SJN sibuk melepas komponen sepeda dan dimasukkan ke tas sepeda dan langsung menuju bandara Sultan Hasanuddin untuk kembali ke tempat masing-masing.